Wednesday, September 9, 2009

Pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009



Dengan ilmu pengetahuan yang terjadi di saat itu juga dan ini merupakan ilmu
keterangan lebih lanjut dapat hubungi Alamat E_Mail :http//www.candasilo@yahoo.com

Pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 merupakan hari sprituality bagi umat buddha di Taman lumbini dimana upacara ritual dengan peletakan lerik +/- 2500 buddha yang terbuat dari emas dan perak di lantai tiga pagoda Sueidagon di Taman lumbini itu,bersama-sama juga dengan kehadiran para bhikkhu shanga dari rayon satu untuk sumatera utara yang di pimpim oleh Yang Mulia Bante Jinnadhammo Maha Thera dan berserta dengan para murid beliau para Bhikkhu shanga yang turut hadir dengan bersama-sama berangkat dari Medan ke Berastagi ke Taman lumbini, adapun keberangkatan jauh di pagi hari jam 5.00 wib dengan tujuan ke berastagi dan semua itu pun berangkat dari vihara masing-masing dan sampai di Taman lumbini langsung baca paritta dan istirahat sampai dengan sarapan pagi,kemudian cara selanjutnya berupa ke sala pagoda dan mengikuti acara ritual baca Paritta dan pengambilan 5 sila dari bante untuk umat,sehingga berlangsung usai pengambilan sila. Sehingga dengan pada puncaknya acara berupa penyemprotan minyak wangi ke lerik atau patung Buddha yang terbuat dari emas dan perak itu satu persatu oleh bante Jinnadhammo Maha Thera sendiri dan selanjutnya penyemprotan minyak wangi oleh para umat yang di pimpin oleh Pak Tong Arijo sebagai pembina dan sekaligus sebagai pengurus Taman lumbini itu dan dilanjutkan oleh umat dari Birma atau Miyamar itu dan sampai dengan acara penyerahan lirik atau arca patung Buddha yang terbuat dari emas,giok,perak itu,sehingga diserakan satu paket per orang tentunya di sini diserakan kepada para bhikkhu yang hadir diwaktu itu.

Adapun kehadiran para bhikkhu shanga berupa bante Yang Mulia Jinnadhammo Maha Thera,bante Khemanando,bante Pannasami,bante candasilo dan bante yang lain sampai dengan Samanera yang hadir pada waktu itu berkumpul di sala dan melajutkan semua acara yang ada pada waktu itu.

Selamjutnya lerik atau patung Buddha itu di bawak ke atas lantai tiga di pagoda itu, dari awal perjalanan di pimpin oleh bante Jinnadhammo Maha Thera dan berserta dengan di iringi oleh para bhikkhu yang hadir pada waktu itu,dan kemudian dari anak tangga ke anak tangga berikutnya sampai ke puncak menarah pagoda itu yang sudah disediakan tempat khusus untuk tempat arca atau patung Buddha itu, berselang beberapa waktu kemudian para bhikkhu pun sampai di puncak dan di susul oleh umat yang juga sama membawak lerik atau patung Buddha itu ke lantai tiga,sehingga kami semua terkumpul di atas puncak dan ritual pun menunggu sampai jam 9.00 pagi , tanggal 9 , bulan 9, tahun 2009 itu untuk peletakan pohon bodhi emas di puncak pagoda itu,selama ritual itu paritta yang baca berupa Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa dan pelimpahan jasa Jayanto berulang -ulang kali,sampai dengan detik-detik memasuki jam 9.00 pagi itu pohon bodhi emas itu diletakan di puncak menara pagoda dan di iringi dengan patung (perak) Buddha yang dibawak oleh para Bhikkhu itu dan diletakan di samping pohon bodhi emas itu dan acara pembacaan doa bersama untuk tujuan selamat,sehat,sejaterah,hoki,tenang dan bahagia sampai acara selesai dengan kembali turun dari lantai tiga pagoda itu.